7 Herbal Alami Untuk Kesehatan Dan Perawatan Kulit
Herbal apa yang paling banyak dipakai untuk perawatan kulit? Tidak hanya menyehatkan, tetapi juga memperindah dan melindungi kulit dari kerusakan, kekeringan, peradangan, jerawat dan proses penuaan? Inilah tujuan bahan alami yang menjadi jawabanya :
1. Lidah Buaya
Lidah Buaya ( slow vera ) memiliki sifat - sifat penyembuhan sudah dikenal selama lebih 1000 tahun. Gel lidah buaya yang diaplikasikan ke kulit berfungsi sebagai pelembab, disinfektan dan merangsang proses regenerasi. Bila kulit tanda memar atau berjerawat. Lidah buaya dapat mengurangi peradangan dengan menghambat pembentukan hormon bradikinin dan prostaglandin. Selain itu, karena memiliki efek tabir surya, lidah buaya juga dimanfaatkan sebagai aditif dalam produk-produk tabir surya.
2. Minyak Zaitun
Minyak Zaitun di peroleh dari buah pohon Zaitun (olea Europaea) yang di perasaan dengan suhu maksimum 40 derajat celcius.karena rasa dan manfaat kesehatannya, minyak berwarna kuning keemasan ini tidak hanya di gunakan dalam produk kosmetik, tetapi juga di pakai dalam masakan. Untuk kosmetik, minyak zaitun dapat digunakan sebagai minyak mandi atau dioleskan sebagai pelembab di bagian kulit yang kering seperti di wajah,di siki dan kaki untuk membantu kulit mendapatkan kembali keseimbangan minyak alami nya. Bila di kombinasikan dengan cuka dan air dalam proporsi yang sama, minyak Zaitun dapat melembutkan kulit Anda. Cuka berperan mencerahkan warna kulit dan membantu pengelupasankulit.
Minyak zaitun memiliki asam lemak tak jenuh tunggal, polifenol, dan vitamin E yang melindungi kulit dari kerusakan oleh radikal bebas. Oleh karena itu, penerapan minyak zaitun di kulit dapat memperlambat tanda-tanda penuaan ( mengurangi garis-garis keriput), mencegah kanker kulit dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.
3. Minyak Chamomile
Bunga chamomile kering adalah obat tradisional yang dikenal sejak jaman mesir, Yunani dan Romawi kuno ( biasanya dikonsumsi sebagai teh). Popularitas chamomile berkembang di sepanjang abad pertengahan, ketika digunakan sebagai obat untuk berbagai masalah medis seperti asma, kolik, demam, radang, mual, keluhan saraf, penyakit kulit dan kanker. Chamomile mungkin adalah obat terpopuler saat itu. Penelitian terbaru telah mengidentifikasi sifat sebagai anti inflasi, antibakteri, anti alergi, dan obat penenang, yang menguatkan reputasi lamanya tersebut.
Ada dua jenis chamomile: chamomile Romawi ( chamaemeum nobile ) dan Chamomile jerman/ Chamomile biru (matricaria recutica). Minyak esensial yang diekstrak dari kedua varietas tersebut memiliki perbedaan dalam komposisi dan sifat. Minyak chamomile Romawi lebih bersifat menenangkan, sehingga banyak dipakai untuk aromaterapi. Chamomile Jerman adalah anti inflasi yang sangat kuat karena adanya senyawa yang disebut azulene ( senyawa nitrogen yang memberikan warna biru khas). Azulene membantu untuk mengurangi pembengkakan dan membersihkan pori-pori dari kotoran. Selain itu minyak chamomile Jerman juga mengandung alpha bisabolol yang mempromosikan granulasi dan reggaenerasi jaringan sehingga secara luas digunakan untuk masalah kulit seperti ruam, jerawat, eksim, prosia Sis, kulit sensitif dan kondisi alergi.
4. Minyak almond
Pohon almond telah dibudidayakan sejak sekitar 4000 tahun yang lalu. Ada dua jenis almond: almond manis dan pahit. Untuk perawatan kulit, yang terutama dipakai adalah minyak almond manis( prunus dulcis). Minyak ini diekstrak dari buah pohon almond dengan tekanan pada suhu dingin. Minyak almond berwarna kekuningan, tidak berbau dan cocok untuk perawatan masalah kulit. Penggunaannya terutama sebagai dasar atau aditif dalam kosmetik. Kandungan asam lemak tak jenuh seperti asam linoleat pada minyak almond membuat kulit lebih tahan terhadap infeksi dan memberikan perlindungan dari ultraviolet. Asam palmitat di dalamnya memastikan bahwa minyak almond merasap dengan baik di dalam kulit sehingga cocok sebagai pelembab dan penghalus kulit. Selain itu, kandungan vitamin c-nya berperan sebagai antioksidan.
5. Teh hijau
Teh hijau ( camellia sinensis) telat diminum sejak 5000 tahun lalu. Tidak seperti pada teh hijau, enzim tanaman pada teh hijau tidak dilemahkan dengan pemanasan langsung setelah dipetik. Teh hijau mengandung tanin, polifenol, kafein, dan fluoride.
Ekstrak teh hijau dengan konsentrasi 2% sudah cukup untuk melindungi kulit terhadap radikal bebas. Ekstrak teh hijau digunakan dalam produk produk kosmetik untuk kulit dan perlindungan UV (takbir surga).
6. Minyak Argan
Minyak argan berasal dari biji pohon argan( argania spinosa). Pohon itu hanya tumbuh di daerah terbatas di Maroko. Sejak tahun 1998, daerah tersebut dinyatakan sebagai cagar biosfer UNESCO. Minyak argan yang berwarna kuning emas beraroma sangat harum, sehingga banyak digunakan dalam industri makanan dan kosmetik. Untuk mendapatkan minyak Biyang, biji organ harus dipanggang dan kemudian ditekan dalam suhu dingin. Minyak ini sangat mahal. Untuk tujuan kosmetik, minyak juga dapat diperoleh dengan campuran pelarut organik yang lebih murah.
Minyak argan terutama digunakan untuk mengurangi keriput karena mengandung beberapa zat yang efektif melawan penuaan kulit: asam linoleat yang mempromosikan pembaruan sel-sel kulit dan mendukung proses imunologi, squalene, yang melindungi terhadap kanker dengan menetralisir radikal bebas dan radiasi UV, dan tokoferol yang berefek anti inflamasi dan juga antioksidan.
7. Bengkoang
Bahan alami untuk perawatan kulit lainnya adalah bengkoang umbi tanaman ini telah secara turun-temurun digunakan di Indonesia sebagai, masker, lulur, pembersih wajah, dan pelembab. Kandungan air bengkoang yang tinggi memiliki efek melembapkan, merelaksasi dan menyegarkan kulit wajah.
Seperti bahan alami lain yang bermanfaat bagi kulit, bengkuang mengandung antioksidan vitamin C, flavonoid, dan saponin yang berperan mencegah kerusakan kulit oleh radikal bebas. Bengkuang juga memiliki manfaat lain sebagai pemutih, berkat zat fenolik di dalamnya yang menghambat proses pembentukan melanin ( pigmentasi) akibat sinar UV matahari, bekas jerawat atau efek samping kosmetik.
Oke sampai disini dulu ya sobat ku sekalian cuma ini yang bisa saya kasih pengetahuan semoga bermanfaat dan bisa dicoba dirumah terima kasih.
1. Lidah Buaya
Lidah Buaya ( slow vera ) memiliki sifat - sifat penyembuhan sudah dikenal selama lebih 1000 tahun. Gel lidah buaya yang diaplikasikan ke kulit berfungsi sebagai pelembab, disinfektan dan merangsang proses regenerasi. Bila kulit tanda memar atau berjerawat. Lidah buaya dapat mengurangi peradangan dengan menghambat pembentukan hormon bradikinin dan prostaglandin. Selain itu, karena memiliki efek tabir surya, lidah buaya juga dimanfaatkan sebagai aditif dalam produk-produk tabir surya.
2. Minyak Zaitun
Minyak Zaitun di peroleh dari buah pohon Zaitun (olea Europaea) yang di perasaan dengan suhu maksimum 40 derajat celcius.karena rasa dan manfaat kesehatannya, minyak berwarna kuning keemasan ini tidak hanya di gunakan dalam produk kosmetik, tetapi juga di pakai dalam masakan. Untuk kosmetik, minyak zaitun dapat digunakan sebagai minyak mandi atau dioleskan sebagai pelembab di bagian kulit yang kering seperti di wajah,di siki dan kaki untuk membantu kulit mendapatkan kembali keseimbangan minyak alami nya. Bila di kombinasikan dengan cuka dan air dalam proporsi yang sama, minyak Zaitun dapat melembutkan kulit Anda. Cuka berperan mencerahkan warna kulit dan membantu pengelupasankulit.
Minyak zaitun memiliki asam lemak tak jenuh tunggal, polifenol, dan vitamin E yang melindungi kulit dari kerusakan oleh radikal bebas. Oleh karena itu, penerapan minyak zaitun di kulit dapat memperlambat tanda-tanda penuaan ( mengurangi garis-garis keriput), mencegah kanker kulit dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.
3. Minyak Chamomile
Bunga chamomile kering adalah obat tradisional yang dikenal sejak jaman mesir, Yunani dan Romawi kuno ( biasanya dikonsumsi sebagai teh). Popularitas chamomile berkembang di sepanjang abad pertengahan, ketika digunakan sebagai obat untuk berbagai masalah medis seperti asma, kolik, demam, radang, mual, keluhan saraf, penyakit kulit dan kanker. Chamomile mungkin adalah obat terpopuler saat itu. Penelitian terbaru telah mengidentifikasi sifat sebagai anti inflasi, antibakteri, anti alergi, dan obat penenang, yang menguatkan reputasi lamanya tersebut.
Ada dua jenis chamomile: chamomile Romawi ( chamaemeum nobile ) dan Chamomile jerman/ Chamomile biru (matricaria recutica). Minyak esensial yang diekstrak dari kedua varietas tersebut memiliki perbedaan dalam komposisi dan sifat. Minyak chamomile Romawi lebih bersifat menenangkan, sehingga banyak dipakai untuk aromaterapi. Chamomile Jerman adalah anti inflasi yang sangat kuat karena adanya senyawa yang disebut azulene ( senyawa nitrogen yang memberikan warna biru khas). Azulene membantu untuk mengurangi pembengkakan dan membersihkan pori-pori dari kotoran. Selain itu minyak chamomile Jerman juga mengandung alpha bisabolol yang mempromosikan granulasi dan reggaenerasi jaringan sehingga secara luas digunakan untuk masalah kulit seperti ruam, jerawat, eksim, prosia Sis, kulit sensitif dan kondisi alergi.
4. Minyak almond
Pohon almond telah dibudidayakan sejak sekitar 4000 tahun yang lalu. Ada dua jenis almond: almond manis dan pahit. Untuk perawatan kulit, yang terutama dipakai adalah minyak almond manis( prunus dulcis). Minyak ini diekstrak dari buah pohon almond dengan tekanan pada suhu dingin. Minyak almond berwarna kekuningan, tidak berbau dan cocok untuk perawatan masalah kulit. Penggunaannya terutama sebagai dasar atau aditif dalam kosmetik. Kandungan asam lemak tak jenuh seperti asam linoleat pada minyak almond membuat kulit lebih tahan terhadap infeksi dan memberikan perlindungan dari ultraviolet. Asam palmitat di dalamnya memastikan bahwa minyak almond merasap dengan baik di dalam kulit sehingga cocok sebagai pelembab dan penghalus kulit. Selain itu, kandungan vitamin c-nya berperan sebagai antioksidan.
5. Teh hijau
Teh hijau ( camellia sinensis) telat diminum sejak 5000 tahun lalu. Tidak seperti pada teh hijau, enzim tanaman pada teh hijau tidak dilemahkan dengan pemanasan langsung setelah dipetik. Teh hijau mengandung tanin, polifenol, kafein, dan fluoride.
Ekstrak teh hijau dengan konsentrasi 2% sudah cukup untuk melindungi kulit terhadap radikal bebas. Ekstrak teh hijau digunakan dalam produk produk kosmetik untuk kulit dan perlindungan UV (takbir surga).
6. Minyak Argan
Minyak argan berasal dari biji pohon argan( argania spinosa). Pohon itu hanya tumbuh di daerah terbatas di Maroko. Sejak tahun 1998, daerah tersebut dinyatakan sebagai cagar biosfer UNESCO. Minyak argan yang berwarna kuning emas beraroma sangat harum, sehingga banyak digunakan dalam industri makanan dan kosmetik. Untuk mendapatkan minyak Biyang, biji organ harus dipanggang dan kemudian ditekan dalam suhu dingin. Minyak ini sangat mahal. Untuk tujuan kosmetik, minyak juga dapat diperoleh dengan campuran pelarut organik yang lebih murah.
Minyak argan terutama digunakan untuk mengurangi keriput karena mengandung beberapa zat yang efektif melawan penuaan kulit: asam linoleat yang mempromosikan pembaruan sel-sel kulit dan mendukung proses imunologi, squalene, yang melindungi terhadap kanker dengan menetralisir radikal bebas dan radiasi UV, dan tokoferol yang berefek anti inflamasi dan juga antioksidan.
7. Bengkoang
Bahan alami untuk perawatan kulit lainnya adalah bengkoang umbi tanaman ini telah secara turun-temurun digunakan di Indonesia sebagai, masker, lulur, pembersih wajah, dan pelembab. Kandungan air bengkoang yang tinggi memiliki efek melembapkan, merelaksasi dan menyegarkan kulit wajah.
Seperti bahan alami lain yang bermanfaat bagi kulit, bengkuang mengandung antioksidan vitamin C, flavonoid, dan saponin yang berperan mencegah kerusakan kulit oleh radikal bebas. Bengkuang juga memiliki manfaat lain sebagai pemutih, berkat zat fenolik di dalamnya yang menghambat proses pembentukan melanin ( pigmentasi) akibat sinar UV matahari, bekas jerawat atau efek samping kosmetik.
Oke sampai disini dulu ya sobat ku sekalian cuma ini yang bisa saya kasih pengetahuan semoga bermanfaat dan bisa dicoba dirumah terima kasih.